masukkan script iklan disini
Klikberita, Sulawesi Utara - Perusahaan Adira Finance Cabang Manado didesak segera keluar dari Sulawesi Utara. Desakan ini datang dari ribuan personil warga yang tergabung dalam puluhan organisasi masyarakat (ormas) se-Sulut. Keresahan dipicu tindakan Adira yang sering memakai jasa ilegal kelompok preman untuk merampas kendaraan konsumen secara membabi-buta bahkan dengan kekerasan. Puncak keresahan, Adira menggerakan kawanan preman, merampas truk Izusu milik Jimbrif di gudang pupuk, Ranotongkor, Minahasa. Buntut perampasan dengan kekeraan itu, suplai pupuk ke kelompok tani di sejumlah kabupaten mandeg seketika.
“Ini mengerikan. Saya membayar cicilan sudah 38 tapi Adira memakai preman merampas truk di gudang. Mereka merampas dengan kekerasan dan merusak pintu gudang. Hampir ada korban tabrakan dalam gudang,” ujar Jimbrif Yonas, Jumat (13/01/2022) di Manado.
Hal yang membuat pimpinan ormas itu geram, karena semua pelaku perampasan tidak ditahan dan dibiarkan melenggang bebas di tengah masyarakat.
“Kasus ini sudah dilaporkan di Polres Tomohon. Tapi pelaku tidak ditahan,” ujar Jimbris.
Diketahui, kasus pencurian dengan kekerasan truk di Gudang Pupuk Ranotongkor yang jadi perhatian ribuan warganet, kini sudah ditangani pihak yang berwajib. Kasus ini akan segera diproses dan diungkap Polres Tomohon setelah menerima laporan secara resmi dari Jimbrif Yonas (40), warga Jaga 1, Desa Raronan, Kecamatan Langowan Barat, Kabupaten Minahasa.
Laporan Jimbrif Yonas soal pencurian truk jenis Isuzu Giga dengan polisi DB 8348 B1 itu diterima Banit III SPKT, Brigader Polisi Rhesa Lomboan, Kamis (30/12/2021) siang. Dalam laporan dengan nomor STPL/567/a/XII/2021/SPKT/Polres Tomohon, kerugian akibat pencurian itu disebutkan sebanyak Rp400 juta.
Terungkap, peristiwa menyerupai aksi perampokan itu terjadi di Gudang Pupuk di Desa Ranotongkor, Kabupaten Minahasa, Rabu (29/12/2021) sekitar pukul 16.00 Wita.
Kronogisnya, sore itu, mobil truk yang dikendarai Stevi Pandey berada di gudang PT Pupuk Kaltim yang berada di Desa Ranotongkor, Kabupaten Minahasa.
Tanpa diduga, tiba-tiba muncul belasan orang tak dikenal kemudian menerobos masuk ke gudang. Beberapa orang naik ke mobil truk enam bola tersebut. Aksi mereka dihadang sopir dan salah satu karyawan gudang.
Namun karena jumlah komplotan ini lebih banyak, upaya sang sopir dan karyawan gudang sia-sia. Kawanan pencuri ini kemudian tancap gas mengemudikan mobil yang tidak terkunci tersebut. Mobil nyaris menabrak dua pekerja di dalam gudang tersebut.
Untung saja, keduanya menyelamatkan diri dengan melompat dari lajunya mobil truk yang tancap gas poll keluar dari gudang tersebut. Beruntung salah satu dari karyawan gsudang bisa merekam aksi pencurian di sore hari tersebut.
Para pencuri lalu kabur membawa truk tersebut. Lainnya meninggalkan gudang dengan mobil dan sepeda motor. Aksi pencurian itu selanjutnya dibawa ke ranah hukum.
“Mobil memang dalam keadaan tidak terkunci. Saya hanya mengecek bagian belakang sebentar. Saat mobil bergerak saya langsung melompat hendakke bagian kemudi, tapi dua orang yang tidak saya kenal memegang dari belakang. Saya tidak bisa berbuat apa-apa,” kata Stevi Pandey kepada wartawan yang datang melaporkan kasus ini ke Polres Tomohon.
Di sisi lain Kepala Gudang, Fadli Syaus (38) merasa keberatan dengan aksi pencurian itu. Ia juga melaporkan balik aksi para pencurian tersebut. Menurutnya, sesuai laporan anak buahnya sekitar belasan orang masuk ke dalam gudang dan membawa kabur mobil tersebut.
“Saya berharap Polres Tomohons segera mengusut dan menangkap komplotan pencurian truk di gudang pupuk milik kami tersebut,” ujar Fadli.
Dikonfirmasi secara terpisah di kantor Adira Finance Manado, salah satu pegawai perusahaan tersebut tidak mau memberi komentar.
“Maaf saya tidak bisa memberikan tanggapan. Nanti saya sampaikan ke HO (Head Office),” ujar pegawai bernama Hanny dari bagian collection, Jumat siang. (*)