MANADO - Setelah menerima informasi dari Airnav Bandara Sam Ratulangi Manado bahwa Pesawat TNI AL mengalami kerusakan mesin dan lost contact di area Air Terjun Tunan Kecamatan Talawaan, Minahasa Utara, Lanudal Manado Secepat Kilat langsung bereaksi.
Komandan Lanudal Manado, Letkol Laut (P) Candra Budiharjo, M.Tr.Opsla, memerintahkan Palaksa dan Staf Operasi Lanudal Manado bergerak cepat untuk menggerahkan para personil melakukan pencarian melalui jalur darat dengan berjalan kaki.
Kurang lebih dari 1 jam, personil prajurit Lanudal berhasil menemukan Korban di bukit Talawaan dilanjutkan dengan pertolongan kepada Korban melalui Evakuasi Medis Udara.
Kejadian tersebut merupakan skenario Latihan Kesiapsiagaan Evakuasi Medis Udara (EMU) TW IV Tahun 2024 Lanudal Manado yang dilaksanakan selama 7 hari, yakni dimulai pada tanggal 7 November sampai dengan 15 November 2024. Jumat (15/11/24)
"Kegiatan latihan EMU TW IV tahun 2024 yang dilaksanakan ini bertujuan memberi pengetahuan kepada seluruh Prajurit Lanudal Manado untuk meningkatkan kemampuan, ketangkasan, keterampilan dan profesionalisme individu maupun Tim, karena "Tidak Ada Prajurit Yang Hebat Namun Yang Ada Adalah Prajurit Yang Terlatih" ungkap Danlanudal Manado
Lebih lanjut lagi, Danlanudal Manado menyampaikan bahwa dalam latihan tersebut Lanudal Manado berkolaborasi dengan Personel Yonmarhanlan VIII Bitung, Diskes Lantamal VIII dan Personel dari Kantor SAR Kota Manado untuk memberikan materi melalui teori dan praktek langsung di lapangan.
Selama 7 Hari tersebut Prajurit Lanudal Manado melaksanakan rangkaian latihan diantara, Teori kelas dilanjutkan praktek lapangan Lintas Medan (Limed) sejauh 28 Km menyusuri Hutan dan Bukit dengan mengkombinasikan materi IMMP, Kompas, dan survival mendirikan bivak, kemudian pencarian Korban, Bantuan Hidup Dasar (BHD) kepada Korban, Evakuasi Korban di Medan Miring/Terjal serta Evakuasi Medis Udara (EMU) menggunakan Pesud TNI AL Casa NC 212-200 Aviocar U-6207.