Sidoarjo, Jawa Timur — Pemerintah Provinsi Jawa Timur memastikan menanggung seluruh biaya pengobatan korban ambruknya bangunan di Pondok Pesantren Al-Khoziny, Buduran, Kabupaten Sidoarjo. Musibah yang terjadi tiga hari lalu itu menelan lima korban jiwa dan menyebabkan 13 santri lainnya mengalami luka-luka.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan rasa duka cita mendalam kepada keluarga korban, sekaligus memastikan pemerintah hadir untuk memberikan pendampingan penuh kepada pihak pondok dan para santri yang terdampak.
“Atas nama Pemerintah Provinsi Jawa Timur, kami menyampaikan duka cita yang sedalam-dalamnya. Kami pastikan seluruh korban yang dirawat akan ditanggung biaya pengobatannya oleh Pemprov Jatim. Kami juga akan memberikan bantuan lain yang dibutuhkan pondok,” ujar Khofifah, Kamis(2/10).
Selain menanggung biaya perawatan, Pemprov Jatim juga menyalurkan bantuan logistik serta berkoordinasi dengan BPBD dan Dinas Sosial untuk membantu proses pembersihan puing bangunan serta kebutuhan mendesak para santri.
Khofifah menambahkan, tim teknis dari pemerintah daerah turut diturunkan untuk melakukan asesmen terhadap kondisi bangunan di kompleks pondok, guna memastikan keamanan sebelum dilakukan renovasi atau pembangunan ulang.
“Kami ingin memastikan kegiatan belajar para santri bisa segera pulih. Pemerintah akan hadir untuk membantu pemulihan pondok agar bisa kembali beroperasi dengan aman,” jelasnya.
Sementara itu, proses evakuasi korban telah rampung setelah Pemkab Sidoarjo bersama aparat kepolisian dan TNI menurunkan alat berat guna membersihkan reruntuhan bangunan. Situasi di lokasi kini sudah kondusif, dan para santri yang selamat sebagian besar telah mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit setempat.
Pemprov Jatim mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap kondisi bangunan lama, terutama menjelang musim hujan, serta memperkuat sistem keselamatan di lingkungan pendidikan dan keagamaan.