Bandung – Seorang jurnalis dari Kompas.com, Faqih Rohman Syafei, mengalami kekerasan fisik saat meliput aksi demonstrasi menolak Undang-Undang (UU) TNI di depan Gedung DPRD Jawa Barat, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Jumat (21/3/2025) malam.
Insiden terjadi sekitar pukul 20.15 WIB, ketika Faqih tengah merekam suasana aksi. Sejumlah peserta demonstrasi yang mengenakan pakaian hitam tiba-tiba meneriakinya sebagai mata-mata.
Meskipun ia telah menunjukkan kartu pers sebagai bukti bahwa dirinya adalah jurnalis, massa tetap tidak percaya dan mulai mengepungnya.
Situasi semakin tak terkendali. Faqih berusaha menjauh, tetapi beberapa orang terus mendekatinya. Di tengah upaya melarikan diri, ia menjadi sasaran pukulan dan tendangan.
Beberapa rekan sesama jurnalis dan petugas kepolisian mencoba menengahi, namun tak sepenuhnya berhasil meredam aksi kekerasan tersebut.
“Saya mencoba berjalan cepat ke arah restoran, teman-teman media dan beberapa orang lain berusaha membantu. Tapi saya tetap terkena beberapa pukulan di kepala dan tendangan di tubuh,” ujar Faqih dikutip dari Kompas.com, Minggu (23/3/25).
Beruntung, ia akhirnya bisa keluar dari kepungan dan mengamankan diri. Sementara itu, massa aksi masih bertahan di lokasi hingga menjelang pukul 21.00 WIB.
Diketahui, Aksi unjuk rasa yang berlangsung sejak sore memang sudah menunjukkan tanda-tanda kericuhan.
Sekitar pukul 17.00 WIB, demonstran mulai melempar botol dan petasan ke arah gedung DPRD, serta membakar ban di depan pagar.